SALAM PERSAUDARAAN
Tampilkan postingan dengan label Wawasan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wawasan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Agustus 2024

Tata Cara Penarikan Mustika Mirah Delima

Batu merah delima banyak diburu oleh orang-orang karena ianya sangat ampuh untuk segala macam kegunaan, bahkan harganya mencapai jutaan rupiah. Oleh karena itu banyak yang memalsukan dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Batu yang asli mampu memerahkan tujuh gelas air sekaligus dan anti tembak.

Berikut amalan yang digunakan untuk proses penarikan :

  1. Carilah air terjun atau jika tidak ada air terjun boleh juga ke pinggir laut atau sungai. Karena ditempat seperti inilah batu merah delima berdiam.
  2. Lakukan amalan pada hari Selasa atau Jum'at Kliwon.
  3. Berpuasa pati geni 24 jam (tidak makan/minum/tidur).
  4. Duduklah dengan bersila dan bakarlah buhur magribi dan minyak sayidina ali. Anda boleh membelinya di toko minyak wangi yang menjual perangkat hikmah.
  5. Mengirim Al Fatehah dengan membaca : "Wa ila hadroti nabiyulloh Sulaiman Alahis salam, Wa ila hadroti sulthonul jin aba yusuf al baghdadi, Wa ila hadroti syeikh abdul jabbar, Wa ila hadroti khodamus syariefah 'an 'azimah merah delimah As 'alukasy syaafa'ah wasslamah, walbarokah, wal ijabah. wassyafa'ah, wak syiful hijabah min ridho illah syaiulillah lahum Al Fatehah... " (baca Al- Fatehah 3333x)
  6. Kemudian dilanjutkan dengan membaca :

          - Syahadat 101x

          - Bismillahir rohmanir rohim 1300x

          - Ya Rahman Ya Rahim 300x

           - Allah 150x

           - Allah 9x (tanpa napas)

          - Ya Ruhi 1400x

          - Ya Rafi'u 300x

          - Ya ruh khodam azimat merah delima, hadir 1700x

          - Bismillahir rohmanir rohim Allohu Akbar 3x

Jika anda beruntung, Insya Allah pusaka merah delima akan muncul dan bisa anda ambil.

Keterangan :

Harap tidak menjalankan ritual ini tanpa didampingi ahli spiritual untuk berjaga-jaga terhadap hal/efek negatif.

Lanjut...

Sabtu, 11 Januari 2020

Tata Cara Puasa Riyadhoh

Puasa Riyadhoh (Puasa Mutih) adalah puasa yang dilakukan dengan cara tidak makan dan minum, kecuali hanya makan nasi putih dan air putih seadanya.  Tujuan dari puasa ini adalah untuk mendapatkankan ilmu ghaib, supranatural, dan sebagainya.
Puasa Riyadhoh itu sendiri ada berbagai macam selain puasa mutih diatas, misalnya saja puasa riyadhoh ngepel, ngalong, ngebleng dan pati geni. Dari lelaku puasa riyadhoh yang paling berat tersebut adalah puasa pati geni.
Hal tersebut menuntut lelaku yang tak mudah. Akan tetapi semua itu dapat dipelajari secara praktis dengan keyakinan dan semangat berlatih yang besar, hingga tercapainya tujuan dalam mempelajari sebuah ilmu. Misalnya saja puasa riyadhoh 3 hari dengan menghitung jumlah hari dan pasaran yang ketemu 40. Dengan melakukan puasa riyadhoh ini seakan-akan mengerjakan puasa selama 40 hari.

Tata Caranya Riyadhoh sebagai berikut :
  1. Selama 3 hari berturut-turut dimulai pada hari Selasa Kliwon (Hari Anggoro Kasih) pada kalender Jawa.
  2. Seperti biasa, sebelum lelaku harap se-suci terlebih dahulu tepat pada pukul 12 malam hari (Senin malam). Agar segala kotoran dhohir dan bathin tidak menghinggapi masa lelaku.
  3. Setelah itu, kerjakan 2 rokaat sholat hajat disusul pembacaan amalan do'a keilmuan sebanyak 7x dengan menahan nafas pada setiap bacaannya. Kemudian tiupkan pada kedua telapak tangan dan disapukan secara merata kesekujur tubuh.
  4. Makan sahur secara mutih, disusul tidur hingga saat sholat Subuh.
  5. Ketika selesai mengerjakan sholat wajib lima waktu, bacaan do'a keilmuan saja yang dibaca sebanyak 7x ulangan tanpa bernafas dan ditiupkan pada 2 telapak tangan disapukan merata kesekujut tubuh.
  6. Kerjakan lelaku puasa tersebut hingga saat berbuka (Maghrib) dengan penuh kesabaran dan ke-ikhlasan.
  7. Saat berbuka puasa cukup 1x makan dan minum, selebihnya tetap dalam keadaan lelaku puasa kembali hingga tiba saat sahur pada pukul 12 malam ke atas.
  8. Setiap hari pada pukul 12 malam yang sama, kerjakan lelaku sholat hajat dan mengamalkan bacaan yang sama pula urutannya seperti pada awal memulai lelaku.
  9. Hingga tiba pada saat lelaku puasa hari ke-tiga, setelah makan sahur dan niat puasa sunnah lelaku ilmu, tidak diperkenankan untuk tidur semalam suntuk hingga terbit fajar pada hari sesudah lelaku (Jum'at).
  10. Jangan lupa, untuk selalu merawat do'a keilmuan tersebut secara istiqomah walaupun cuma 1x bacaan setiap selesai melaksanakan sholat wajib. Hal ini ditujukan, agar daya dan kekuatan ghaib dari do'a keilmuan tersebut senantiasa terawat dan bertambah besar kemampuannya bila sewaktu-waktu harus digunakan.
Selamat berlatih.
Lanjut...

Senin, 17 Juni 2019

Kalender Nasional - Hijriyah APK

Kalender Jawa - Nasional - Arab APK yang lebih dikenal Digital Falak (DF) adalah aplikasi pengingat waktu masuknya Sholat untuk Smartphone bagi ummat Islam.
Visi Digital Falak :
  1. Ummat Islam terbiasa menggunakan penanggalan Islam yakni standar Hijriyah tanpa harus meninggalkan sepenuhnya pada kalender Masehi, setidaknya dengan adanya DF ummat islam mengetahui kalender hijriyah yang sedang berjalan. 
  2. Ummat Islam mengenal dan menggunakan waktu Istiwak(WIS) yang menjadi acuan utama dalam penentuan waktu sholat tanpaharus melupakan waktu setempat yang menjadi standar internasional.
  3. Kemudahan mengetahui waktu sholat yang akurat, danberlahan-lahan mengurangi kecerobohan dalam masukkan waktu sholatyang disebabkan ketidak tahuan. 
  4. Mengubah persepsi bahwa selisihwaktu istiwak dengan waktu setempat adalah 30 menit. 
  5. Mengubah persepsi bahwa waktu Istiwak dimulai jam 12 malam seperti waktu setempat.

Misi Digital Falak :
  1. DF didesain seperti kalender dinding agar lebih familier. 
  2. Membalut DF dengan fiture yang berkaitan dengan Islam juga nasionalisme 
  3. Mengingatkan akan terjadinya gerhana bulan dan matahari untuk kemudian menjalankan sholat gerhana sesuai ketentuan dalam ilmu fiqh. 
  4. Menyediakan notifikasi WIS dan Adzan. 
  5. Menyediakan Opsi terkait ilmu falak bagi yang mengetahuinya untuk menyesuaikan standar yang ia anut dan bagi yang awam dibidang falak, disediakan nilai default yang menjadi standar pengembang software. 
  6. Menyediakan Kompass arah qiblat untuk keperluan mendesak, dan bukan untuk mencari kesalahan qiblat yang sudah ada.

System Requirements :
Android 4.1 (Jellybean) atau lebih tinggi

Feature :
Support GPS
Support Sensor MagneticFitur :
1. Waktu Istiwak (WIS) 2. Waktu Sholat 3. Remainingwaktu / hitung mundur waktu berikutnya. 4. Kalender Hijri, Masehi 5. Notifikasi Adzan 6. Notifikasi Battery Full (saat pengisiandaya) 7. Notifikasi Jam 8. Notifikasi Imsak 9. Notifikasi Tarhim 10. Auto Update Koordinat via GPS atau Internet 11. UpdateKoordinat by Request 12. Widget Jam WIS 13. Widget Jam W.S 14.Widget Count Down Waktu Sholat 15. Kompas Qiblat 16. Rosdul Qiblat17. Gerhana Matahari dan Bulan 18. Hari libur Nasional 19. Agenda Digital Falak 
Demikian artikel mengenai Kalender Nasional - Hijriyah APK, semoga bermanfaat untuk Saudara- saudaraku dimanapun berada.
Lanjut...

Rabu, 22 Maret 2017

Cara Merasakan Energi Benda Bertuah

Banyak Saudara kita yang mempunyai pusaka, mustika, atau benda bertuah lain, bahkan ada juga yang memiliki ilmu kebatinan, sudah diisi sudah memahari mustika/pusaka/atau benda bertuah lain namun sampai sekarang belum dapat berfungsi dengan baik, atau bahkan belum bisa menggunakannya sama sekali.
Banyak aspek yang menjadi penyebabnya bisa dari beberapa hal, seperti :
Mustikanya adalah mustika isian,(sebab mustika yang bukan murni tarikan dari alam akan rentan atau mudah hilang, karena memang asalnya bukan penghuni dari mustika, melainkan penghuni dari tempat lain yang ditarik atau bahkan dipaksa untuk menghuni bukan mustika atau bukan benda bertuah). Seperti layaknya orang yang dipaksa tinggal ditempat baru, bila ia betah tinggal maka tetaplah ia mau menuruti apa keinginan tuannya, kalau tidak betah ia akan pergi mencari tempat lain yang sekiranya ia nyaman dan betah tinggal.
Bila Pusaka/Mustika yang Saudara miliki asli dan murni hasil tarikan ghaib, ada cara untuk mendeteksi adanya suatu energi yang terdapat didalam Pusaka/Mustika tersebut, yaitu dengan memegang erat Pusaka/Mustika tersebut, kemudian hisap nafas dengan dalam, rasakan genggaman tangan tersebut, biasanya bila Saudara dapat merasakan hawa panas, dingin, atau sebuah tarikan, getaran seperti tangan kesetrum, nah ini berarti ada suatu energi atau khodam yang mendiami suatu benda tersebut. Logikanya seperti Saudara, bila peka maka ketika Saudara melakukan perjalanan atau berada ditempat angker, pasti akan merasa merinding, suhu udara yang Saudara rasakan berubah mencekam seram. Hal ini sama dengan Pusaka/Mustika atau benda bertuah lainnya, karena adanya suatu energi maka akan ada perbedaan suhu, atau perasaan tidak nyaman.
Bila Sudara sudah merasa pernah diisi oleh ilmu-ilmu kebatinan, namun belum bisa memanfaatkannya, hal ini disebabkan karena adanya hal-hal negatif dari diri Saudara, sebab karakter orang berbeda-beda ada orang yang langsung bisa karena ia peka, dan ada juga orang yang butuh waktu lama untuk bisa menguasai ilmunya sebab orang itu tidak peka, oleh sebab itu seseorang yang tidak peka tersebut harus terus berlatih, sehingga daya indra ke 6 dan insting yang ada akan lama kelamaan akan reflek bisa dengan sendirinya. Logikanya seperti pedang, pedang bila tidak sering diasah pastilah lama kelamaan ia akan berkarat dan tidak tajam lagi, namun bila pedang itu Saudara asah dan sering Saudara gunakan maka pedang itu akan semakin tajam dan berguna bagi Saudara.
Dalam hal ini kami akan ajarkan cara untuk menggunakan mustika/pusaka/semua ilmu kebatinan yang belum bisa Saudara gunakan dengan baik, diantaranya:
Fokus dan yakinkan pada apa kegunaan dan manfaat yang terkandung dalam benda bertuah yang Saudara miliki, namun ingat jangan melebih-lebihkan benda bertuah tersebut, karena kekuatan yang ada diseluruh jagad raya ini tidak ada yang menandingi kekuatan ALLAH SWT.
Tingkatkan rasa percaya diri Saudara dengan amat, tanpa dengan nafsu yang menggebu-gebu
Carilah posisi aman, nyaman, jauh dari keramaian.
Duduklah bersila dengan tangan berada di atas lutut, ambil posisi seperti meditasi.


Nb: bagi yang menggunakan benda bertuah, (genggam mustika dengan tangan kanan Saudara).
Pejamkan mata Saudara dan hisap nafas dalam dengan perlahan, dan bayangkan semua masalah yang membelenggu Saudara, fokuskan pada apa yang Saudara tuju, buang semua masalah bersama hembusan nafas melalui hidung secara perlahan.
Rasakan keadaan sekitar, rasakan udara yang keluar masuk dari hidung, dan dari segala penjuru arah.
Kemudian lakukan hisap nafas dalam dan secara cepat, kemudian tahan nafas sampai sejauh kuat menahan, dalam tahan nafas ini langsung fokuskan fikiran pada tujuan Saudara, rasakan energi yang terdapat pada diri Saudara maupun mustika tersebut, rasakan perbedaan suhu udara yang berubah disekitar Saudara, entah hawa panas, dingin, getaran, gesekan, 
atau apapun yang Saudara rasakan, bahkan kemunculan khodam, langsung buang nafas lewat mulut dengan sekali desisan yang keras.
Keterangan : 
Lakukan beberapa kali sampai Saudara merasakan apa yang Saudara inginkan.
Bila Saudara sudah bisa merasakan perubahan yang terjadi dari mulai perbedaan suhu udara, gesekan, getaran, atau kehadiran sosok khodam, maka Saudara bisa dengan mudah menggunakan mustika/benda bertuah tersebut, sesuai dengan tata cara dari masing-masing mustika/benda bertuah.

Terima kasih atas kunjungannya.
Semoga bermanfaat.
Lanjut...

Minggu, 05 Februari 2017

Daftar Tulisan Arab Siap Pakai

Ucapan tulisan Arab pada saat tertentu sangat kita butuhkan, misalnya untuk mengawali dan mengakhiri pembuatan makalah, proposal atau ingin membalas salam dari teman( sms, bbm, facebook) dan yang lainnya. Disamping menarik juga akan menambah ladang amal kita.
Berikut ini Daftar Tulisan Arab Salam (Assalamu'alaikum), Masya Allah, Basmalah (Bismillahir rohmaanir rohim), Hamdalah (Alhamdulillah), Tasbih (Subhanallah), Takbir (Allahu Akbar), dan Lainnya.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

(Bismillahirrahmanirrahiim)

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Assalamu 'alaikum Wr. Wb)

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

( Wa 'alaikum salam Wr. Wb )

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

( Wassalamu 'alaikum Wr. Wb)

اَهْلاًوَسَهْلاً

(Ahlan wa Sahlan )

اَللّهُ اَكْبَرُ

(Allahu Akbar )

اَلْحَمْدُلِلّهِ

(Alhamdulillah)

اَللّهُ

(Allah)

آمِّينَ

(Amin)

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ
(Astaghfirullah)

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ
( Do'a untuk Pengantin )

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ
(innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun)

اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

(insya Allah)

جَزَاكَ اللّهُ
(jazakallah)

جَزَاكِ اللّهُ
(jazakillah)

جَزَاكُمُ اللّهُ
(jazakumullah)

لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ
(laa haula wa laa quwwata illa billah)

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ
(laa ilaaha illallah)

مَاشَآءَاللّهُ

(masya Allah)

سُبْحَانَ اللّهُ
(subhanallah)


اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ
(lafadz takbiran)

تقبل الله منا ومنكم
(taqabalallahu minna wa minkum)

تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ
(taqabal ya kariim)

وَ اِيَّكُمْ
(wa iyyakum)

و ایاك
(wiyyaka)

شكرا
(syukron)

عفوا
('afwan)

Terima kasih atas kunjungannya.
Lanjut...

Kamis, 02 Februari 2017

HUKUM TAWASSUL MENURUT ISLAM

Hukum mengamalkan tawassul kepada para Wali dan para Sholih itu gimana? Boleh atau tidak?

Jawab :

“Tawassul” dari segi bahasa dari kata “wasilah” yang berarti ‘darajah’ (kedudukan), ‘qurbah’ (kedekatan), atau dari ‘washlah’ (penyampai dan penghubung). Dalam istilah syariat Islam tawassul dikenal sebagai sarana penghubung kepada Allah melalui ketaatan.

Contoh: orang sakit datang ke dokter, dia menjadikan dokter sebagai perantara untuk mendapatkan kesembuhan dengan tetap meyakini bahwa pemberi kesembuhan adalah Allah Swt. Begitu pula seorang murid membaca buku atau belajar kepada seorang guru, maka dia menjadikan buku dan guru sebagai perantara untuk meraih ilmu. Sedangkan ilmu pada hakikatnya dari Allah Swt.

Apabila diyakini dokter pemberi kesembuhan atau buku dan guru pemberi ilmu, maka dihukumi sebagai kesyirikan terhadap Allah.

Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ

“ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepadanya.” (QS Al-Ma’idah: 35).

Perintah dari Allah di atas untuk mencari wasilah (perantara) mendekat diri kepada-Nya disebutkan secara mutlak (dalam bentuk ketaatan). Dalam kitab tafsir Asshowy diterangkan “Termasuk kesesatan dan kerugian yang nyata apabila mengkafirkan kaum muslimin karena berziarah ke makam para wali Allah, dengan menuduh bahwa ziarah merupakan penyembahan kepada selain Allah. Tidak! bahkan termasuk bentuk cinta karena Allah, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Saw

اَلاَ لاَ إِيْمانَ لِمَن لاَ مَحبةَ له والوسيلة له التي قال الله فيها وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ

“Ingatlah ! tidak ada iman bagi orang yang tidak ada cinta, dan wasillah kepadanya yang dikatakan Al-Qur’an “dan carilah wasilah menuju Allah”. (As-Showi ala Tafsir jalalain juz 1 hal. 372)

Macam-Macam Tawassul :

a) Tawassul Dengan Amal Solih
Hadits riwayat Imam Bukhori No. 2111 hal. 40 juz 8 menceritakan tiga orang yang terperangkap di dalam goa yang tertutup batu besar. Mereka keluar dengan selamat setelah memohon kepada Allah dengan wasilah amal-amal soleh mereka.

b) Tawassul Dengan Orang Solih Yang Hidup
Disebutkan dalam sohih Bukhori

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُثَنَّى عَنْ ثُمَامَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ إِذَا قَحَطُوا اسْتَسْقَى بِالْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِينَا وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا قَالَ فَيُسْقَوْنَ

Diriwayatkan dari Anas bin Malik sesungguhnya Umar bin Khatthab RA ketika masyarakat tertimpa paceklik, dia meminta hujan kepada Allah dengan wasilah Abbas bin Abdul Mutthalib, dia berdo’a “Ya Allah! Dulu kami bertawassul kepada-Mu dengan perantara Nabi kami, lalu kami diberi hujan. Kini kami bertawassul kepadamu dengan perantara paman Nabi kami, berikanlah kami hujan”. Perawi hadits mengatakan “Mereka pun diberi hujan.”. HR Bukhory : 4/99.

Jelas sekali bahwa Sayidina Umar r.a. memohon kepada Allah dengan wasilah Abbas, paman Rasulullah SAW padahal Sayidina Umar lebih utama dari Abbas dan dapat memohon kepada Allah tanpa wasilah.

c) Tawassul Dengan Orang yang telah meninggal.
Dari Sayyidina Ali kr. “Sesungguhnya Nabi Saw ketika mengubur Fatimah binti Asad, ibu dari Sayyidina Ali Ra. Nabi mengatakan “Ya Allah! dengan Hakku dan Hak para nabi sebelumku ampunilah ibu setelah ibuku (wanita yang mengasuh Nabi sepeninggal Ibu-Nya)”. {HR. Thabrany dalam kitab Ausat juz 1 hal. 152}.

Pada hadits tersebut Nabi bertawassul dengan para nabi yang sudah meninggal.

d) Tawassul Dengan Yang Belum Wujud.

Allah berfirman :

وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ

“Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la’nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu”.(QS Al-Baqarah 89)

Diriwayatkan bahwa kaum Yahudi memohon pertolongan untuk mengalahkan kaum Aus dan Khazraj dengan wasilah Nabi Muhammad SAW yang kala itu belum diutus dan mereka diberi kemenangan oleh Allah, Akan tetapi setelah beliau diutus sebagai Rasul mereka mengkufurinya. (Tafsir Attobari juz2 hal.333)

Disebutkan pula

عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « لما اقترف آدم الخطيئة قال : يا رب أسألك بحق محمد لما غفرت لي ، فقال الله : يا آدم ، وكيف عرفت محمدا ولم أخلقه ؟ قال : يا رب ، لأنك لما خلقتني بيدك ونفخت في من روحك رفعت رأسي فرأيت على قوائم العرش مكتوبا لا إله إلا الله محمد رسول الله فعلمت أنك لم تضف إلى اسمك إلا أحب الخلق إليك

Dalam hadits yang diriwayatkan Umar bin Khatthab Ra. Rasullulah bersabda “Ketika Nabi Adam melakukan kesalahan, Beliau berkata, “Wahai Tuhanku! aku meminta kepada-Mu dengan Hak Muhammad ampuni aku”. Kemudian Allah menjawab “Wahai Adam! bagaimana kamu mengetahui tentang Muhammad padahal Aku belum menciptakan-Nya?”. Adam berkata “Wahai Tuhanku! karena ketika Engkau ciptakan aku dengan kekuasaan-Mu dan Kau tiupkan ruh ke dalam diriku, setelah aku mengangkat kepalaku, aku melihat pada tiang Arsy tertulis “Lailaha illallah Muhammad Rasullullah” maka aku pun meyakini, tidaklah Kau sandarkan sebuah nama pada nama-Mu kecuali mahluk yang paling Engkau cintai”. {HR. Hakim dalam kitab Mustadrok juz 10 hal. 7. dan dishohihkan oleh al-Hafidz As-Suyuthy dalam kitab khosois an-Nabawiyyah, Imam baihaqy dalam kitab Dalailun Nubuwwah, Imam al-Qasthalany dan Zarqany dalam kitab al-Mawahib al-Ladzunniyah juz 2 hal. 62, dan Imam As-Subky dalam kitab Syifa’us Siqom}.

Ini adalah bukti bahwa Nabi Adam pun menjadikan Rasulullah SAW sebagai wasilah sehinga Allah menerima tobatnya, padahal beliau belum diwujudkan oleh Allah SWT.

e) Tawassul Dengan Benda Mati

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 248 :

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آَيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ آَلُ مُوسَى وَآَلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلَائِكَةُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman”.

Al Hafidz Ibn Kasir dalam kitab tarikh mengatakan: “Ibn Jarir berkata: “Bani Israil apabila berperang melawan musuh, mereka membawa tabut, dan mereka mendapatkan kemenangan berkat tabut, yang berisi bekas peninggalan keluarga Musa dan Imran””.

Ibn Kasir mengatakan pula dalam kitab tafsirnya “Tabut itu berisi tongkat Nabi Musa dan Nabi Harun serta baju Nabi Harun, sebagaian ulama mengatakan tongkat dan dua sandal”.

Apabila bertawassul dengan bekas peninggalan para Nabi, Allah SWT ridho dengan perbuaatan mereka dengan mengembalikan tabut itu ke tangan mereka setelah lama hilang, karena kemaksiatan mereka dan menjadikan tabut itu tanda keabsahan kerajaan Tholut, padahal isi tabut adalah benda-benda mati maka apakah menjadi syirik bila kita bertawassul dengan sebaik-baik Nabi?

Kesalahfahaman Kelompok Penentang Tawassul Dalam Memahami Ayat & Hadits

Sebagian orang mengatakan bahwa tawassul hukumnya haram dan menyebabkan kesyirikan, karena perbuatan ini sama dengan perbuatan orang musyrik, berdasarkan firman Allah Swt

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى

Artinya “Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya “.Az Zumar : 3

Sebenarnya ayat di atas tidaklah tepat jika ditujukan untuk orang-orang yang beriman kepada Allah karena ayat itu diturunkan untuk menjelaskan kelicikan orang-orang musyrik di dalam membela diri mereka terhadap sesembahan mereka yaitu berhala-berhala yang sebenarnya mereka meyakini bahwa berhala-berhala itu berkuasa memberi manfat dan mendatangkan bahaya. Sedangkan orang yang beriman meyakini bahwa semua manfaat dan bahaya semata dari Allah.

Selain itu kalimat ما نعبدهم الا ليقربونا artinya kami tidak menyembah berhala-berhala itu kecuali untuk mendekatkan diri kami kepada Allah. Apakah sama yang diyakini orang yang bertawasul ?, Tidak, mereka menyembah kepada Allah dan tidak menyembah kepada selain Allah dan mereka tidak menjadikan apa yang mereka tawassuli untuk mendekatkan diri kepada Allah, mereka meminta kepada Allah berkat orang-orang yang soleh yang telah diridhoi oleh Allah.

Salah besar jika melarang tawassul dengan ayat di atas. Yang lebih mengggelikan, ayat yang ditujukan kepada musyrikin ini, mereka gunakan untuk menyerang orang-orang beriman yang meng-esakan Allah. Imam Bukhori berkata “Ini adalah perbuatan orang khawarij. Mereka mengambil ayat untuk orang kafir kemudian menimpakan ayat tersebut kepada muslimin dengan tanpa dalil dan disertai fanatik yang keterlaluan “. {lihat kitab Mas’alatul al-Washilah karya Muhammad Zaky Ibrohim hal. 8}.

Mereka juga salah di dalam memahami hadits:

اذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ

“Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah. Apabila kamu meminta tolong maka minta tolonglah kepada Allah” {HR. Turmudzy juz 9 hal. 56}

Dinyatakan hadits di atas dalil untuk mengharamkan bertawasul.

Sebenarnya hadits ini mengingatkan bahwa semua datangnya dari Allah Swt. Jelasnya, bila kamu meminta kepada salah satu mahluk, maka tetaplah berkeyakinan semuanya dari Allah Swt bukan larangan untuk meminta kepada selain Allah sebagaimana zhohir hadits. Sesuai dengan hadits berikut,

وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ

“Ketahuilah seandainya semua umat berkumpul untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa memberimu manfaat kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah Swt kepadamu. Apabila mereka berkumpul untuk membahayakan kamu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan atasmu”. {HR. Turmudzy juz 9 hal. 56}

Bandingkan ! hadits Nabi yang berbunyi

لَا تُصَاحِبْ إِلَّا مُؤْمِنًا وَلَا يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلَّا تَقِيٌّ

“Janganlah bergaul dengan kecuali orang mu’min dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang bertqwa” {HR. Abi Daud juz 12 hal. 458}

Apakah hadits ini sebagai larangan bagi kita untuk bergaul dengan orang kafir dan memberi makan orang yang tidak betaqwa itu haram ?. Tidak ! hadits di atas peringatan “janganlah disamakan bergaul dengan orang yang kafir dengan bergaul dengan orang yang beriman, dan lebih perhatikanlah membantu orang yang bertaqwa dari pada selainnya”. Hadits tersebut hanyalah anjuran, bukan kewajiban.

Sebenarnya banyak sekali dalil-dalil tentang diperbolehkannya tawasul bahkan menjadi suatu anjuran, tapi yang di atas kiranya menjadi cukup sebagai pemikiran tentang kekurang fahaman mereka terhadap ayat-ayat dan hadits-hadits serta kefanatikan mereka terhadap pendapat diri sendiri tanpa menghargai pendapat orang lain yang lebih tinggi ilmu dan kesolehannya. Wallahu A’lam

اللهم اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَاَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، آمـين. والله اعلم
Lanjut...

Rabu, 25 Januari 2017

Menyingkap Rahasia Malaikat dan Jin

Malaikat dan Jin mempunyai kelebihan yang berbeda beda tapi dalam prinsipnya sama, baik malaikat dan jin bisa dipanggil asalkan memenuhi syarat tertentu. Banyak sekali cara memanggil bangsa makhluk halus ini, dari cara yang paling mudah hingga paling sulit semua tergantung dari guru pembimbingnya mau diberikan yang mudah atau yang sulit karena seorang guru tahu sesuatu yang akan diajarkanya. Para sesepuh zaman dulu bila ingin mengambil murid sangat selektif sekali,karena takut ilmu yang diajarkan beliau, digunakan untuk yang tidak baik. Biasanya bagi calon murid yang masih mempunyai kesembongan akan diajarkan yang sulit-sulit dulu agar si murid menyadari kesombongan yang selalu diperbuatnya.Bagi murid yang yang dibernya bangsa jin muslim tetapi tidak boleh bergantung terus menerus jadi khodam pendampingnya sudai khodam pendamping biasanya dalam keseharianya bersikap tenang biasanya khodam pendamping disumpah oleh sang guru agar dalam kesulitan bisa membantu yang bersangkutan.Dan bila ingin mempunyai pendamping dari malaikat maka sang murid harus memanggil sendiri malaikatnya dengan ritual yang sudah diajarkan oleh sang guru,maka dalam keadaan tertentu atas izin Allah malaikat akan datang dan memberi bantuan apapun yang dibutuhkan orang yang memanggilnya. Sedangkan cara memanggilnya antara bangsa Jin dan Malaikat sedikit berbeda baik dalam kemunculanya, tandanya kehadiranya, cara bicaranya, kemampuanya.
Perbedaan yang utama adalah sebagai berikut :

BANGSA MALAIKAT :
Dalam kemunculanya disertai suara yang lemah lembut disertai senyuman, biasanya bangsa Malaikat yang sudah dipanggil akan membantu kesulitan apapun yang dialami oleh si pemanggil dengan syarat harus mengamalkan amalan yang diberikan oleh bangsa Mmalaikat itu bila sipemanggil setuju maka malaikat itu akan menjadi sahabat sipemanggil sampai dia meninggal dunia. Jadi Malaikatnya tidak bisa diwariskan kecuali si pewaris mengamalkan apa yang diamalkan oleh orang yang memberikanya baik tata cara memanggil, amalan dan syarat yang diminta oleh Malaikat.

BANGSA JIN :
Dalam kemunculan disertai suara yang tegas bila kita tidak berilmu dan tidak diberi benteng ghaib biasanya jin yang dipanggil akan mengajak bertarung, tapi bila kita berilmu dan diberi benteng ghaib dia akan bicara dengan sopan, senyum, penuh persahabatan dan tidak berani sama kita bahkan Jin itu mau disuruh apapun sesuai dengan kemampuanya. Biasanya bila Jin sudah datang dia akan memberikan suatu amalan yang bersifat memaksa yaitu amalan yang diberikan oleh jin harus dikerjakan maka jin akan membantu apapun yang kita perintah, bila kita tidak mengerjakan maka Jin itu tidak mau membantu lagi bila anda setuju dengan syaratnya maka Jin itu jadi sahabat si pemanggil, dan setiap hari harus mendoakan Jin itu dan pada hari tertentu menyediakan minyak tertentu atau membakar menyan dll. Sebagai tanda terimakasih dan mempererat persahabatan itu berlaku bagi bangsa Jin muslim, bukankah sesama umat muslim adalah saudara. Dan bila memanggil bangsa selain Jin muslim tentu syaratnya berbeda lagi sesuai dengan syarat yang berlaku pada bangsa Jin itu. Dan untuk menghadapi bangsa Jin diperlukan doa atau mantra-mantra yang bisa membikin Jin itu takut, terbakar, terusir atau sampai membunuh bangsa Jin itu sendiri. Bagaimana peran Tenaga Dalam untuk mengusir Jin? Tenaga Dalam adalah suatu tenaga yang tersimpan dalam tubuh dalam prinsipnya Tenaga Dalam untuk kesehatan bukan untuk melawan bangsa Jin atau memasuki alam ghaib dengan aman, karena Tenaga Dalam kurang efektif bila berhadapan dengan bangsa Jin sekalipun Tenaga dalamnya sempurna, bila kita berhadapan dengan Jin lalu memukul Jin itu dengan Tenaga Dalam Jin itu tidak akan mati atau sakit yang parah, biasanya Jin bila dipukul dengan Tenaga Dalam hanya tepental saja dan Jin itu pasti akan membalas dengan pukulan-pukulannya, bila anda menghadapi Jin yang sakti, sudah jelas anda akan dihajar habis habisan. Dalam sejarah Nabi, tidak ada Nabi dan Rosul menggunakan Tenaga Dalam untuk menaklukan Jin ataupun memasuki alam ghaib tapi Nabi dan Rosul menggunakan do'a yang sudah tertulis dalam kitab baik Taurat, Zabur, Injil, ataupun Al-Qur'an. Di dalam aliran kejawen pun para sesepuh Jawa menggunakan mantra-mantra saktinya untuk menghadapi bangsa Jin, bukan menggunakan tenaga dalam, karena beliau tahu Tenaga Dalam tidak efektif bahkan bisa mengancam jiwanya bila tetap menggunakan Tenaga Dalam, biasanya Sesepuh Jawa untuk menghadapi Bangsa Jin menggunakan Ilmu Qulhu Geni, Qulhu Sungsang, Komara Geni, Inti Lebur Seketi, Qulhu Derga Balik dll. Karena Ilmu-ilmu itu bisa membakar bangsa Jin bahkan dalam radius 5 meter bila memiliki ilmu-ilmu itu Jin sudah kepanasan dan tidak berani mendekat. Sesepuh Jawa untuk mengobati gangguan Jin seperti : Kesurupan, santet, teluh, tenung dll, pasti menggunakan ilmu-ilmu itu karena tidak terlalu mengeluarkan banyak tenaga. Dan biasanya untuk melihat tanda kehadiran atau memasuki alamnya bangsa Jin, Sesepuh Jawa menggunakan ilmu Suket Kolonjono. Sedangkan bangsa Malaikat tidak bisa dilihat dengan ilmu Suket Kolonjono karena Malaikat tingkatanya lebih halus dan lebih tinggi. Tetapi bangsa Malaikat dan bangsa Jin memiliki beberapa persamaan dalam kedatanganya atau kehadiranya.

Dalam tanda-tanda kedatanganya antara bangsa MALAIKAT dan JIN memiliki persamaan sebagai berikut : biasanya sebelum muncul ada angin sepoi-sepoi tapi kadang-kadang anginya kencang, lalu munculnya cahaya kadang putih, merah, biru dll, datangnya kabut yang menyelimuti ruangan bila dalam pemanggilan berada dalam ruangan, adanya perubahan alam seperti merah senja, kehijauan atau putih biru, adanya goncangan seperti gempa bumi, adanya suatu makhluk yang mengelus atau memijat kita, barulah MALAIKAT atau JIN muncul untuk mengucap salam sebagai tanda kedatanganya.

Bangsa MALAIKAT dan JIN bisa untuk membantu :
Memajukan usaha apapun, mengatasi kesulitan ekonomi, hutang, menarik harta karun, untuk uang bibit, untuk merubah kertas jadi uang, hipnotis, gendam, untuk pengasihan, mengembalikan orang pergi, merukunkan suami istri, mengembalikan pacar yang selingkuh, suami/istri yang selingkuh, mencari jodoh, memanggil saudara kembar, menjadi penyanyi, artis, pemimpin, disayang bos, atasan, di sayang semua orang, untuk mengumpulkan massa, kesaktian, trawangan, penyembuhan medis non medis dll. Sesuai dengan kemampuan malaikat dan jin itu.
Jadi bila kita sering berdo'a kepada Allah maka kita akan selalu dapat pertolongan dari Allah, entah melalui Malaikat, Jin, hewan, tumbuhan, sesama manusia atau benda mati. Tidak ada dalam sejarah dalam Al-Qur'an Allah menolong manusia dibumi secara langsung sekalipun itu Nabi dan Rosul, baik mulai Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW. Bila ada yang mengatakan ditolong langsung oleh Allah itu adalah suatu kesombongan apalagi berani mengatakan bisa melihat Allah secara langsung. Dalam prinsipnya berdo'a itu pasti dibantu oleh khodam baik Malaikat, Jin dll karena bacaan yang menggunakan tulisan arab, yang sesuai dengan Al Qur'an setiap hurufnya mengandung khodam malaikat dengan jumlah tertentu, bila menggunakan bahasa Jawa atau bahasa lainya tapi tujuanya semua ke Allah yang ikut mendoakanya bisa malaikat atau Jin bahkan bila kita membaca Syahadat yang ikut mendo'akan dan menyaksikan semua Makhluk, baik benda mati ataupun yang hidup. Jadi mintalah apapun kepada Allah karena itu adalah hak anda sebagai hambaNYA dan setelah itu baru pasrahkanlah. Dan itulah beberapa fenomena-fenomena ghaib yang sering kita jumpai baik di sengaja ataupun tidak sengaja yang sering kita jumpai di masyarakat.

Lanjut...

Kamis, 12 Januari 2017

Dakwah Rosullullah kepada Bangsa Jin

Suatu ketika, Al-Qamah bertanya kepada Ibnu Mas’ud perihal siapa saja yang telah menemani Rosullullah untuk menemui bangsa jin . Saat itu, Ibnu Mas’ud menjelaskan bahwa suatu malam, para sahabat pernah tidak melihat Rasulullah SAW. Setelah dicari, Rasul tetap tidak kelihatan. Para sahabat pun sangat khawatir. Apalagi, saat itu kaum kafir Quraisy sedang gencar-gencarnya melancarkan tipu muslihat untuk mencelakakan Nabi SAW. Mereka mengira, beliau telah diculik kaum kafir Quraisy. Sepanjang malam, para sahabat dilanda kegelisahan dan perasaan yang tidak menentu. Mereka tidak bisa tidur karena menunggu kabar tentang keberadaan Rasulullah.

Nabi berdakwah kepada bangsa jin, mungkinkah? Ya, dalam berdakwah, Nabi tidak saja didatangi para jin muslim, tapi juga kerapkali mendatangi tempat jin berkumpul.

Menjelang pagi hari, mereka melihat Rasulullah muncul dari arah gua Hira. Melihat kedatangan Rasulullah tersebut, serentak para sahabat sangat lega dan gembira. Mereka kemudian mengabarkan kepada Rasulullah ihwal kegelisahan mereka selama semalam suntuk karena tak melihat beliau.

Mereka pun melontarkan kekhawatiran mereka perihal keselamatan Nabi SAW dan kemungkinan-kemungkinan buruk yang mereka perkirakan bakal menimpa Rasul. Mereka merasa bersyukur, karena Nabi yang mereka cintai ternyata tidak mengalami peristiwa seperti yang mereka khawatirkan.

Rasul dapat memahami kekhawatiran para sahabatnya itu. Beliau pun kemudian menjelaskan tentang apa sebenarnya yang telah terjadi kepada dirinya, “Sesungguhnya para mubaligh dari bangsa jin telah datang menemuiku. Maka, mereka kudatangi dan kemudian aku membacakan ayat-ayat Al-Qur’an untuk mereka.”

Untuk meyakinkan para sahabat tentang apa yang beliau katakan, Rasulullah mengajak para sahabat menelusuri jejak beliau. Pada jejak-jejak itu juga terdapat jejak para jin yang berkumpul dan bekas api yang mereka bawa sebagai alat penerangan.

Menurut penafsiran Al-Suhaili sebagaimana dilansir Abu Azka Fathin Mazayasyah dan Ummi Alhan Ramadhan M, jin yang masuk Islam lewat bacaan ayat-ayat Aal-Qur’an yang diperdengarkan oleh Rasulullah semula berasal dari agama Yahudi, yaitu pengikut Nabi Musa AS.

Sementara Ibnu Salam memiliki pandangan yang sama tentang hal itu. Ia menambahkan, peristiwa tersebut berlangsung dalam masa tiga tahun sebelum ia hijrah ke Madinah. Juga sebelum terjadinya peristiwa Isra Mi’raj.

Adapun mengenai jumlah jin yang hadir saat itu, menurut Ibnu Ishak, ada tujuh jin saja. Ibnu Hatim menjelaskan secara lebih spesifik lagi. Menurutnya, dari tujuh jin itu, tiga jin berasal dari Haran dan empat jin dari Nashibin.

Menurut Al-Tsauri, yang diberitakan oleh Ashim dan bersumber dari Zurr bahwa jin yang hadir itu berjumlah sembilan jin. Sedangkan pendapat Al-Tsauri yang diriwayatkan Ikrimah, jumlahnya melonjak secara fantastis, yaitu dua belas ribu jin.

Terlepas mana yang benar dari jumlah-jumlah tersebut; yang jelas, pertemuan Rasulullah SAW dengan bangsa jin tiada lain adalah untuk mendakwahkan agama tauhid kepada mereka. Di antara para jin yang pernah ikut mendengarkan dakwah Rasulullah SAW tersebut, menurut Ibnu Durair, adalah Syashir, Mashir, Munsyini, Masyie dan Al-Ahqag.
Lanjut...

Lima Penutup Hati

LIMA PENUTUP HATI :
  1. Azzunub : Tumpukan dosa tanpa diiringi kesungguhan taubat,
  2. Aljahlu : Pintar ilmu dunia, namun bodoh dan malas belajar Islam,
  3. Alhawatutbau : Selalu memperturutkan hawa nafsu, seperti minum air laut yang tiada menghilangkan dahaga,
  4. Hubbuddunya : Terlalu cinta dunia sehingga mangabaikan halal dan haram,
  5. Asy syaithoonu rokibuh : Karena sifat 1-4 itu, maka syaitan mudah menundukkannya, sampai-sampai terlena dengan kesesatannya.

Na'udzubillah summa na’udzubillah..!!!

Semoga ALLAH MENJAUHKAN kita dari perbuatan maksiat, melimpahkan kita rizki yang halal Dan BERKAH untuk kita dan keluarga kita..

#SHARE Bila Bermanfaat.
Lanjut...

PERBEDAAN JIN, IBLIS DAN SETAN

Dalam kitab Ahkamul Qur’an karangan Qurthubi dijelaskan sbb :
Para ulama berbeda pendapat mengenai asal-usul Jin. Hasan al-Basri mengatakan bahwa Jin keturanan Iblis, seperti manusia keturunan Adam. Dari dua kelompok ini ada yang beriman dan ada yang kafir, keduanya juga berhak mendapatkan pahala dan siksaan dari Allah. Mereka yang beriman dari keduanya adalah kekasih Allah dan mereka yang kafir adalah Setan.


Ibnu Abbas berpendapat : Jin adalah keeturunan Jann, mereka bukan setan, mereka bisa mati dan mereka ada yang beriman dan ada yang kafir. Sedangkan setan adalah anak Iblis mereka tidak akan mati kecuali bersama-sama Iblis.


Dalam tafsir Surat An-Nas, Qatadah berkata : Sesungguhnya dari jin dan manusia terdapat setan-setan. Ini mirip dengan pendapat Hasan Basri di atas. Dalam Surah a-An’am (112) dikatakan “”Dan demikian lah Aku jadikan untuk setiap nabi musuh dari setan-setan manusia dan jin”.


Dalam buku “Hayatul Hayawan al-Kubra” karangan Dumairi : semua jin adalah keturunan Iblis. Namun dikatakan juga bahwa Jin merupakan satu rumpun, sedangkan Iblis adalah satu dari mereka. Jin juga mempunyai keturunan,seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah al-Kahf (55) “Apakah kalian akau menjadikan mereka (jin) dan keturunanya sebagai kekasih selain Aku (Allah) padahal mereka adalah musuh kalian”. Mereka yang kafir dari kaum jin disebut
setan.


Dalam kitab “Akaamu-l-Marjan fi Ahkamil Jan” karangan Syibli (hal. 6) disebutkan bahwa jin mencakup malaikat dan mahluk lainnya yang kasat mata. Sedangkan setan adalah jin yang durhaka dan kafir, mereka adalah anak-anak Iblis. Jauhari berkata : Semua yang durhaka dan membangkang dari manusia, jin dan hewan disebut setan. Orang Arab menyebut ular sebagai setan.


Yang terpenting bagi umat manusia adalah meyakini bahwa setan adalah musuh mereka dan selalu berusaha untuk menyesatkannya dan menjauhkannya dari jalan Allah. Kita dilarang menye
mbah atau menuruti kata setan.

Dalam Surah Yasin (60) dikatakan “Bukankah Aku (Allah) telah membuat perjanjian kepadamu hai bani Adam agar kalian tidak menyembah setan, mereka adalah musuh yang paling jelas”. Demkian juga dalam Surah Fathir (6) “Sesungguhnya setan adalah musuh kalian maka jadikanlah mereka musuh”.. Dan banyak dalil-dalil yang mengingatkan kita agar hati-hati terhadap tipu daya dan rayuan setan ini.
Lanjut...

Selasa, 23 Desember 2014

JENIS DAN NAMA JIN PENGGANGGU MANUSIA


Allah.SWT menciptakan Jin, Syaitan dan Iblis yaitu dari api. Kemudian Allah.SWT masukkan roh atau nyawa padanya, maka jadilah ia hidup seperti yang dikehendaki oleh Allah.SWT. Jin, Syaitan dan Iblis juga di beri izin oleh Allah berwujud dalam berbagai bentuk dan rupa yang disukai dan dikehendakinya mengikut tahap dan kemampuan masing-masing kecuali rupa Rasulullah S.A.W.
Perbedaan Jin, Syaitan dan Iblis :
Syaitan tugasnya mengajak manusia ke perbuatan yang keji,  Syaitan adalah musuh manusia yang nyata, memberi angan-angan kosong kepada manusia.
Iblis adalah makhluk durhaka dari golongan Jin Kafir.  Ciri utama Iblis adalah ditangguhkan umurnya oleh Allah.SWT sampai hari kiamat sama seperti halnya Jin Muslim dan Syaitan.
Jin terdiri dari Jin Muslim dan Jin Kafir.
Nama-Nama Jin yang Selalu dan Suka Menganggu Manusia :
  1. Hudais, tugasnya : menyesatkan para ulama pada hawa nafsunya.
  2. Hudavis, tugasnya : menganggu orang yang sedang sholat tidak pada awal sholat tetapi ketika menjaga surah Al-Fatihah dan surah sesudahnya.  Ketika iblis menganggu pada bacaan sholat dan rakaatnya, pada saat ragu surah Al-Fatihah sudah/belum dibaca, maka bacalah lagi.
  3. Jalbanur, tugasnya : mengganggu orang yang ke pasar untuk berdagang dengan tidak jujur. Membuat pengunjung betah berlama-lama di pasar.
  4. Biter, tugasnya : datang kepada orang yang kena musibah untuk membisikkan orang agar suudzon terhadap Allah.  Padahal musibah yang kita terima adalah akibat alur perbuatan sendiri.
  5. Mansud keturunan iblis, tugasnya :  untuk memfitnah dan mengadu domba permusuhan.
  6. Dasim, tugasnya : menimbulkan semangat melakukan perzinahan di antara umat Muhammad.
  7. Ahwal, tugasnya : membisikkan para pejabat untuk melakukan korupsi.
5 Jenis Jin yaitu :
  1. AL-JAN, Jenis yang pertama ini adalah pengertian jin secara umum, yaitu jenis jin yang berpotensi seperti layaknya manusia.  Jin ada yang berkelamin jantan adapula yang betina, ada jin yang muslim adapula yang non muslim, jin juga membutuhkan makan,minum, tidur, bersenggama dan sebagainya. Walhasil jin pada kategori JAN tidak bedanya dengan manusia pada kategori al-insan.
  2. AL-A’MIR, Acapkali disuatu tempat, dikamar mandi, dirumah atau dimanapun ada suara atau bunyian yang menirukan perbuatan manusia. Seperti halnya ada suara orang wudhu atau orang mandi, padahal dikamar mandi tersebut tidak ada siapa-siapa.  Hal ini boleh jadi adalah perbuatan jin pada kategori AL-A’MIR. Maka tidak jarang orang menyebutnya sebagai setan tek-tek. Karena memang jenis jin ini suka meniru-nirukan perbuatan atau kebiasaan manusia, dengan maksud menakut-nakuti.  Al-A’mir juga terkadang mengikuti orang yang sedang membaca , bernyanyi dan sebagainya atau mengikuti orang yang sedang shalat dibelakangnya.  Meskipun demikian kita tidaklah usah takut, karena boleh jadi dia tidaklah jahat, hanya karena ingin menjadi mak’mum atau ingin belajar membaca atau menyanyi.
  3. AL-IFRIT, Ifrit adalah jenis jin yang berpotensi sebagai pembantu ataupun khodam bagi manusia. Dalam hal ini ada ifrit yang muslim dan baik, yang tentunya bisa menjadi khodam pada manusia-manusia yang muslim dan baik pula.  Adapula ifrit yang berprilaku jahat dan kafir yang dimanfaatkan oleh para tukang sihir dan dukun, seperti ifrit-ifrit yang bekerjasama dengan pesihir terkemuka luar negeri pada segitiga Bermuda “ David Coverfild”.
  4. AL-ARWAH, Jenis jin yang keempat inilah yang sering dan biasa menggoda manusia, terkadang al-arwah menjelma dirinya sebagai orang tua kita yang telah meninggal atau sebagai dedemit dan sebagainya. Sehingga dapat mengelabui sebagian masyarakat kita dan menakut-nakuti mereka yang memang mempercayainya.   Sebenarnya jenis jin al-arwah ini termasuk golongan jin yang sangat kuat dan sangat nakal. Disebutkan paling kuat karena mereka dapat menjelma dirinya menjadi apa saja dengan mengerahkan kekuatan ilmu yang dimilikinya dan disebut nakal karena sering menggoda dan menakut-nakuti manusia. Jika diibaratkan manusia, maka jenis jin dari golongan Al-arwah semacam preman yang sukausil terhadap masyarakat setempat dan terutama kepada perempuan-perempuan yang lewat dijalanan.
  5. AS-SYAITON, Berbeda dengan al-arwah, as-syaiton adalah jenis jin yang selalu menggoda manusia dari segi keimanan, kerohanian dan kejiwaan.  As-syaiton sangat berbahaya dibanding jenis jin lainnya, karena as-syaiton dalam merasuk kedalam hati manusia untuk membisikan kekafiran, keingkaran dan kejahatan. Dalam surat an-naas dijelaskan bahwasanya bukan hanya jin jahat dan ingkar yang termasuk dalam golongan as-syaiton, manusia yang yang berprilaku dzolim termasuk dalam kategori ini

Lanjut...