SALAM PERSAUDARAAN

Sabtu, 11 Februari 2017

Hasil Perjalanan Ilmu Seorang Mursyid

Hasil dari sebuah perjalanan ilmu untuk seorang Mursyid.....adalah dimana dia dapat mentajallikan ilmu yang didapat.

Sedangkan guru mursyid akan memberikan pengetahuan ilmunya dan petunjuk-petunjuk mengikuti pengalaman dan jalan yang dipelajarinya kepada anak muridnya untuk diamalkan atau dikerjakan, sehingga bisa mencapai ke suatu martabat yang tinggi disisi Allah s.w.t. dan juga disisi manusia alam semesta ini.

Adapun yang dinamakan mursyid adalah suatu pengetahuan atau pengalaman yang pernah dilalui sendiri oleh seseorang yang menjadi guru, dan dia benar-benar menguasai semua hal tentang ilmunya dan pernah langsung mengalami sendiri tanpa diambil dari pendapat orang lain, cerita orang lain atau dari bahan-bahan bacaan yang kemudian ditafsirkan mengikuti fikiran mereka sendiri tanpa berdasarkan kepada Laduni.

Biasanya guru-guru yang mursyid itu terdiri dari orang-orang yang tinggi martabatnya didalam ilmu Hakiki dan Makrifat, karena sewaktu perguruannya dahulu, seseorang yang menjadi guru ini telah mengalami sendiri pengalaman pengajaran Laduni, yang kebanyakan ilmu Laduni ini membicarakan hal-hal tentang ilmu ghaib yang jauh keluar dari jangkauan pencapaian pemikiran manusia.

Dengan lain perkataan guru yang mursyid bisa diartikan seseorang yang mengajar muridnya dari hasil pengalaman ilmu pengetahuan yang dialaminya sendiri selama di alam Hakiki maupun di alam Makrifat.

Sesungguhnya dia tidak pernah meniru orang lain. Dia tidak pernah tertarik dengan cara-cara orang lain, tetapi hanya mewariskan ilmunya mengikuti pengalaman yang pernah dilaluinya sewaktu dia menjalani latihan ilmu hakiki dan makrifat bersama guru mursyidnya dahulu.

Guru-guru yang berpengalaman ini terdiri dari seorang guru yang pernah di bai’at kemudian di ” ijazahkan “ oleh guru mursyidnya untuk mewariskan ilmunya itu kepada bakal muridnya yang baru. Ini adalah perlu karena tanpa seizin dari guru asalnya untuk mengajar kepada bakal muridnya yang baru, maka perhubungan mata rantai jalan hakiki dan makrifat itu tidak mungkin tersambung karena dari guru asalnya itulah maka sampailah jalannya kepada Rasulullah s.a.w.

Tidak ada komentar: