PERTEMUAN DUA SAMUDERA
Majma’al Bahrain
Majma’al Bahrain adalah Pertemuan dua lautan
"Laa syariati fii haqioti batiila, Laa haqiqoti fii syariati atiila"
"Hakekat tanpa syariat adalah Batal, Syariat tanpa hakekat adalah kosong".
"Kulit tanpa isi adalah Kosong, Isi tanpa kulit adalah Batal"
"Ahli kuliti mestinya mendalami isi-I"
"dan ahli bathin-i mestinya menghiasi diri dengan kulit-ti"
Pertemuan dua lautan antara syariat dan hakekat,
Pertemuan dua lautan antara pikir dan dzikir,
Pertemuan dua lautan antara akal dan rasa,
apakah sesuatu itu memiliki NILAI IBADAH,
ataukah hanya ADAT atau KEBIASAAN saja,
hanya TAMPAKnya saja,
atau hanya GAMBARnya saja sebagai GAMBAR IBADAH.
Maka ingatlah sabda Nabi,
"Innamal a'malu bi niat",
"sesungguhnya amal itu bersama niat".
Maka yang membedakan sesuatu itu termasuk IBADAH atau hanya TAMPAKnya saja ibadah, adalah NIATnya.
Apabila NIATnya :"Semata-mata menjalankan PERINTAH ALLOH",
maka semua apa yang kita lakukan adalah Ibadah. dan sebaliknya,
seandainya niat kita ternyata adalah selain itu,
maka meskipun wujudnya, atau gambarnya atau tampaknya ibadah,
tetapi NILAI Ibadahnya adalah tidak ada.
Syahadat adalah bentuk Ibadah,
Sholat adalah bentuk Ibadah,
Puasa adalah bentuk ibadah,
Zakat adalah bentuk Ibadah,
Haji adalah bentuk Ibadah,
Tetapi seandainya bentuk-bentuk Ibadah tersebut tidak kita niatkan"SEMATA-MATA karena MENJALANKAN PERINTAH ALLOH",
maka apa-apa yang kita kerjakan hanyalah BENTUKnya saja,
hanyalah GAMBARnya saja,
hanyalah TAMPILANnnya,
tidak ada nilai ibadahnya saja.atau KOSONG MELOMPONG.
Maka ingatlah sabda Nabi,
Qola Rosululloh SAW,"Nanti akan banyak umatku yang sholat tapi sebenarnya tidak sholat,Puasa tapi sebenarnya tidak puasa melainkan hanya mendapaqtkan lapar dan dahaga saja"
Inilah yang diancam oleh Alloh "Neraka weil",
diterangkan dalam ayat,
"Fawailulil musholin",
"Neraka weil bagi orang yang sholat"
Dan Perhatikanlah,
Makan diperintahkan oleh Alloh di Qur'an,
minumpun juga diperintahkan oleh Alloh di Qur'an,
( "Kulu wa asrobu","makanlah dan minumlah").
Tetapi apabila kita makan dan minum karena lapar dan haus,
dan TIDAK DISADARI atau DINIATKAN bahwa makan dan mimum kita adalah karena menjalankan PERINTAH ALLOH,
maka itu hanyalah makan dan minum karena kebiasaan,
Karena ADAT saja.
Kosong dari nilai ibadah.
Tetapi apabila kita niatkan SEMATA-MATA karena MENJALANKAN PERINTAH ALLOH, maka makan dan minum kita akan menjadi IBADAH atau memiliki NILAI IBADAH.
Maka jagalah,Dan perhatikanlah masalah NIAT,
letakkan kesadaran pada SEMATA-MATA MENJALANKAN PERINTAH ALLOH.
bukan yang lainnya.
"Sesungguhnya Nabi Muhammad, sedetikpun tidak pernah pututs hubungannya dengan Alloh SWT"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar